Peuy Batik Hadir di Grand Launching Pusat Oleh-Oleh TunKeme (Bersama Majukan UMKM Kepahiang)
Kepahiang, Jumat 9 Mei 2025 – Dalam semangat kolaborasi dan pemberdayaan ekonomi lokal, Peuy Batik turut ambil bagian dalam perhelatan Grand Launching Pusat Oleh-Oleh TunKeme yang berlangsung meriah di Jalan Lintas Kepahiang–Curup, tepatnya di depan SPBU Kelobak, Desa Taba Tebelet, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang. Acara ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi kebangkitan UMKM, tetapi juga menjadi titik temu antara pelaku usaha kreatif, pemerintah daerah, dan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap produk lokal dan budaya daerah.
Peuy Batik, sebagai salah satu brand batik lokal yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Kepahiang, hadir secara langsung dan membuka stan khusus untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya. Dalam event ini, Peuy Batik menampilkan koleksi batik khas yang memadukan motif alam Kepahiang dengan sentuhan desain kontemporer. Batik-batik ini tidak hanya merepresentasikan keindahan estetika, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis dari kearifan lokal Bengkulu.
Ibu Nurhayati, S.Hut., selaku pendiri sekaligus pimpinan Peuy Batik, menyampaikan rasa syukur dan bangga bisa berpartisipasi dalam acara launching pusat oleh-oleh tersebut. Menurutnya, kehadiran Pusat Oleh-Oleh TunKeme adalah langkah strategis yang sangat dibutuhkan oleh UMKM lokal untuk bisa naik kelas dan dikenal oleh pasar yang lebih luas, baik secara regional maupun nasional.
“Kami melihat TunKeme sebagai ruang bersama yang mampu mengangkat potensi lokal. Melalui etalase ini, produk kami bisa dikenal tidak hanya oleh masyarakat Kepahiang, tetapi juga oleh wisatawan dan pengunjung dari luar daerah. Ini adalah peluang nyata bagi kami untuk terus tumbuh dan berinovasi,” ujar Ibu Nurhayati.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Peuy Batik sejak awal berkomitmen untuk menjadikan batik bukan sekadar produk fesyen, melainkan sebagai medium edukasi dan pelestarian budaya. Motif yang diusung oleh Peuy Batik banyak terinspirasi dari flora dan fauna khas Kepahiang seperti daun kemuning, kopi, bunga raflesia, hingga pemandangan alam pegunungan. Dengan pewarna alami dan teknik pembuatan yang masih mengandalkan proses tradisional, Peuy Batik menegaskan posisinya sebagai pelaku industri kreatif yang menjunjung tinggi nilai keberlanjutan (sustainability).
Mari ikuti perjalanan Peuy Batik dalam berita ini. Temukan cerita inspiratif di balik karya-karya batik kami. Klik tautan untuk pengalaman berita yang memukau! Selamat menikmati!
Partisipasi dalam Grand Launching ini juga menjadi ajang konsolidasi bagi pelaku UMKM perempuan. Peuy Batik yang sebagian besar anggotanya terdiri dari perempuan pengrajin, turut merasakan semangat gotong royong yang menjadi dasar gerakan yang digagas oleh KWT Kemuning TunKeme. Kerja sama lintas sektor yang terbangun dalam momen ini memperlihatkan bagaimana perempuan desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal ketika diberikan ruang dan dukungan yang memadai.
“Bagi kami, membatik adalah proses spiritual sekaligus sosial. Setiap lembar kain yang kami hasilkan memiliki cerita, dan cerita itu lahir dari tangan-tangan perempuan desa yang penuh ketekunan. Ketika kami melihat ada tempat seperti TunKeme yang memberi ruang untuk produk-produk seperti ini, tentu kami merasa sangat terbantu dan dihargai,” jelas Ibu Nurhayati.
Grand Launching ini juga dihadiri oleh Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, SIP, yang secara langsung meresmikan pusat oleh-oleh dan menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang digerakkan oleh KWT Kemuning TunKeme. Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya hilirisasi produk lokal agar tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi bisa menjadi barang jadi yang bernilai ekonomis lebih tinggi.
Momentum ini menjadi pemantik semangat baru bagi Peuy Batik untuk terus meningkatkan kualitas, kapasitas produksi, serta memperluas jaringan distribusi. Dengan bergabungnya Peuy Batik di Pusat Oleh-Oleh TunKeme, pelanggan kini bisa menemukan koleksi batik khas Kepahiang secara langsung, baik dalam bentuk kain, pakaian jadi, maupun souvenir yang dikemas secara eksklusif.
Ke depan, Peuy Batik berencana untuk mengadakan pelatihan membatik bagi masyarakat umum, khususnya generasi muda, agar proses regenerasi pengrajin batik dapat terus berjalan. Program edukatif ini akan dikolaborasikan dengan kegiatan promosi di TunKeme, sehingga pengunjung tidak hanya bisa berbelanja, tetapi juga belajar dan mengenal proses kreatif di balik setiap produk.
Dengan mengusung semangat “Dari Bumi Kepahiang untuk Indonesia”, Peuy Batik siap melangkah lebih jauh dalam memperkenalkan keindahan batik lokal di kancah nasional, bahkan internasional. Dukungan masyarakat, pemerintah, dan sinergi antar pelaku UMKM diharapkan dapat terus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
Pusat Oleh-Oleh TunKeme kini bukan hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan UMKM lokal dan pusat sinergi yang mendorong transformasi ekonomi berbasis potensi daerah. Bersama TunKeme, Peuy Batik optimis akan terus menjadi bagian dari perjalanan panjang membangun Kepahiang yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.