Dari keterampilan tumbuh harapan, dari simbol lahir kekuatan bersama.

Filosofi Logo IKM Sumber Hayati
Logo IKM Sumber Hayati menggunakan bentuk dasar menyerupai kelopak bunga berjumlah lima yang mengelilingi keseluruhan simbol utama. Bentuk ini tidak hanya sekadar estetika, tetapi mengandung filosofi mendalam tentang lima nilai utama yang dijunjung tinggi oleh lembaga: keterampilan, kreativitas, produktivitas, kebersamaan, dan kemakmuran. Warna hijau terang mendominasi tampilan logo, mewakili energi kehidupan, pembaruan, dan pertumbuhan berkelanjutan—sesuai dengan nama “Sumber Hayati” yang mengandung makna sebagai pusat sumber kehidupan dan harapan.
Di tengah logo terdapat simbol dua tangan yang saling terjalin membentuk gambar hati, melambangkan ikatan, kerjasama, dan kasih sayang dalam proses pelatihan dan pemberdayaan. Simbol ini juga mencerminkan hubungan erat antara lembaga dan masyarakat yang menjadi mitra tumbuh bersama, baik dalam pelatihan keterampilan maupun pengembangan ekonomi kreatif. Dengan garis tegas dan warna merah mencolok, simbol ini memperlihatkan semangat, keberanian, dan dedikasi dalam membangun manusia-manusia terampil yang mandiri secara ekonomi.
Melengkapi bagian bawah logo adalah gambar buku terbuka yang menjadi simbol kuat dari semangat pembelajaran dan pendidikan. Buku ini menjadi fondasi dari lahirnya LPK Sumber Hayati pada tahun 2013, yang kemudian berkembang menjadi IKM pada tahun 2018. Tulisan “KEPAHIANG” menegaskan identitas geografis dan kebanggaan lokal yang melekat kuat dalam setiap kegiatan dan produk IKM ini. Dengan filosofi menyeluruh ini, logo IKM Sumber Hayati tidak hanya menjadi lambang visual, melainkan juga refleksi nilai-nilai perjuangan dan dedikasi terhadap pengembangan SDM, budaya, dan ekonomi kreatif berbasis lokal di Provinsi Bengkulu.
Kain bermakna, warisan budaya yang terus tumbuh dan hidup.

Filosofi Logo Peuy Batik Bengkulu
Logo Peuy Batik Bengkulu mengusung desain khas yang menyiratkan identitas budaya lokal serta semangat modernitas. Kata “Peuy” yang menjadi pusat dari logo ini berasal dari bahasa Rejang yang berarti “kain” — representasi dari akar budaya dan warisan lokal yang diangkat dalam setiap helai batik yang diproduksi. Bentuk tipografinya tidak biasa: terinspirasi dari aksara Rejang kuno, dengan garis-garis tegas dan sudut tajam, mencerminkan kekuatan warisan budaya yang ingin dihidupkan kembali dan diperkenalkan ke dunia luar melalui produk batik.
Warna cokelat yang digunakan pada sebagian besar huruf melambangkan koneksi dengan alam, tanah, dan akar tradisi. Cokelat juga mewakili kestabilan, keteguhan, serta sikap rendah hati namun berdaya. Di tengah logo, huruf “U” berwarna hijau tampil mencolok sebagai simbol pertumbuhan, kehidupan, dan harapan. Hijau yang terang ini menegaskan bahwa Peuy Batik Bengkulu tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga aktif menciptakan ruang baru untuk tumbuh dan berkembang di tengah perubahan zaman.
Tiga titik berbentuk daun di atas huruf “U” melambangkan filosofi utama brand ini: pelestarian budaya, inovasi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat. Sementara itu, kata “Batik” yang ditulis dalam huruf sambung dengan gaya kaligrafi modern menunjukkan bahwa batik yang ditawarkan adalah kombinasi antara kearifan lokal dan sentuhan kontemporer. Secara keseluruhan, logo ini mencerminkan semangat Peuy Batik Bengkulu sebagai pelopor batik khas daerah yang mengakar pada budaya Bumi Rafflesia, namun terus bergerak maju dengan semangat inovatif dan inklusif.