IKM Sumber Hayati Jadi Mitra Strategis SMKN 1 Manna dalam Penerapan Teaching Factory

IKM Sumber Hayati Jadi Mitra Strategis SMKN 1 Manna dalam Penerapan Teaching Factory

Bengkulu Selatan, 18 Desember 2024 – Dalam upaya memperkuat pendidikan vokasi dan mencetak lulusan SMK yang siap kerja dan berdaya saing tinggi, SMKN 1 Manna menjalin kolaborasi strategis dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Sumber Hayati. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penerapan konsep Teaching Factory (Tefa), yakni model pembelajaran berbasis produksi nyata yang mengintegrasikan pembelajaran di sekolah dengan praktik dunia industri.

Selama periode Agustus hingga Desember 2024, IKM Sumber Hayati turut terlibat aktif dalam mendampingi SMKN 1 Manna sebagai sekolah pengimbas dalam program bantuan pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis Tefa. Program ini merupakan bagian dari skema pengimbasan SMK yang bertujuan mendorong replikasi praktik baik dari sekolah yang telah mengembangkan Teaching Factory ke sekolah-sekolah lainnya.

Puncak dari kegiatan ini adalah acara Evaluasi Penerapan Modul Ajar di SMK Pengimbas, yang diselenggarakan di SMKN 1 Bengkulu Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perwakilan dinas pendidikan, kepala sekolah, guru produktif, hingga para pelaku industri mitra. Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Nurhayati, owner IKM Sumber Hayati, yang telah menjadi mitra aktif dalam pengembangan modul ajar berbasis praktik industri.

Dalam sesi pemaparan, Nurhayati membagikan pengalaman nyata dalam menjalankan proses produksi di industri batik ramah lingkungan, mulai dari manajemen bahan baku, proses produksi menggunakan teknik ecoprint, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Pengalaman tersebut menjadi inspirasi bagi para guru dan siswa untuk memahami secara langsung bagaimana dunia usaha dijalankan, serta bagaimana kualitas dan nilai produk ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar.

Mari ikuti perjalanan Peuy Batik dalam berita ini. Temukan cerita inspiratif di balik karya-karya batik kami. Klik tautan untuk pengalaman berita yang memukau! Selamat menikmati!

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Bengkulu Selatan, Nurfadillahwati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kemitraan yang telah terjalin dengan IKM Sumber Hayati. Menurutnya, Teaching Factory menjadi pendekatan yang sangat relevan dalam menyiapkan lulusan SMK agar tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Teaching Factory adalah jembatan bagi siswa SMK untuk memahami kebutuhan dan tantangan dunia industri. Kolaborasi dengan IKM Sumber Hayati menjadi langkah konkret untuk memastikan kompetensi siswa meningkat secara signifikan,” ujar Nurfadillahwati.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang diskusi antara sekolah dan mitra industri untuk menyusun rencana keberlanjutan program. Harapannya, sinergi ini akan terus berkembang dan menjadi contoh kolaborasi yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di wilayah Bengkulu Selatan.

Penerapan Teaching Factory bersama IKM Sumber Hayati tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga memberikan dampak positif dalam pengembangan produk lokal yang bernilai ekonomi dan memiliki ciri khas daerah. Dengan pelibatan langsung pelaku industri dalam dunia pendidikan, siswa juga termotivasi untuk berinovasi dan berwirausaha sejak dini.

Melalui program ini, SMKN 1 Manna bersama IKM Sumber Hayati berkomitmen untuk terus mencetak generasi unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja, sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian lokal melalui produk-produk kreatif dan berkualitas.