Batik Diwo Kepahiang: Perpaduan Nilai Tradisional dan Inovasi untuk Masa Depan Budaya Bengkulu
Kepahiang – Di tengah gempuran tren fesyen modern, satu nama terus berkibar sebagai simbol kekayaan budaya Bengkulu: Batik Diwo. Berasal dari Kabupaten Kepahiang, batik ini tidak sekadar menjadi identitas visual, tetapi juga sarana pelestarian nilai tradisional yang kini terus berkembang berkat kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan para pelaku UMKM.
Perjalanan Batik Diwo bermula pada masa kepemimpinan Bapak Bando Amin C Kader, saat Kabupaten Kepahiang mulai menggali potensi batik lokalnya. Namun, perkembangan pesat baru benar-benar terasa pada tahun 2018, ketika di bawah kepemimpinan Bapak Hidayatullah Sjahid, Pemerintah Kepahiang menjalin kemitraan strategis dengan Balai Diklat Industri Padang. Melalui pelatihan batik tulis dan cap yang difasilitasi oleh instruktur ahli, Pak Nurcholis, peserta diberi bekal keterampilan membatik dari hulu ke hilir.
Tak berhenti di pelatihan semata, para peserta kemudian diarahkan membentuk kelompok usaha bersama. Salah satunya adalah Sumber Hayati, yang kini dikenal aktif dalam produksi Batik Diwo dan menjadi salah satu pelaku UMKM kreatif yang terus berinovasi dengan sentuhan khas lokal.
Tahun 2020 menjadi titik balik penting. Berkat dukungan dari Balai Latihan Kerja (BLK) dan PKBM Az Zahra, jaringan pelatihan dan pemasaran Batik Diwo semakin luas. Produk batik Kepahiang pun mulai menembus pasar di luar Bengkulu, membuktikan bahwa kolaborasi lintas lembaga bisa menciptakan dampak nyata bagi pemberdayaan ekonomi lokal.
Salah satu ciri khas Batik Diwo terletak pada motif-motif lokal yang sarat makna, seperti bunga raflesia, besurek, selempang emas, stabik, pucuk rebung, bunga kembang empat, dan huruf rikung Kepahiang. Setiap guratan memiliki filosofi mendalam tentang kearifan lokal dan keindahan alam Bengkulu. Corak ini tak hanya memperindah kain, tetapi juga menyimpan cerita yang diwariskan lintas generasi.
Mari ikuti perjalanan Peuy Batik dalam berita ini. Temukan cerita inspiratif di balik karya-karya batik kami. Klik tautan untuk pengalaman berita yang memukau! Selamat menikmati!
Lebih dari sekadar kain, Batik Diwo kini menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak perempuan pengrajin di Kepahiang. Dengan menjunjung nilai budaya dan kualitas produksi, batik ini berhasil menyatu dengan geliat UMKM dan ekonomi kreatif yang terus tumbuh.
“Batik Diwo adalah jembatan antara warisan dan masa depan. Melalui proses pelatihan yang berkelanjutan, kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal batik, tetapi juga mencintai dan mengembangkannya,” ungkap Ibu Nurhayati, pengelola LKP Sumber Hayati, saat ditemui di workshop pelatihan batik mereka.
Hari ini, Batik Diwo tidak hanya menjadi produk kebanggaan daerah, tetapi juga simbol semangat pelestarian budaya yang modern dan inklusif. Pelatihan, penguatan kelompok usaha, dan inovasi desain menjadi strategi jitu untuk memastikan batik ini terus hadir di hati masyarakat Indonesia dan dunia.
Mari ikuti perjalanan Peuy Batik dalam memperkenalkan Batik Diwo sebagai batik khas Bengkulu yang siap bersaing secara nasional. Mulai dari jaket batik yang modis, outer elegan, hingga batik custom sesuai karakter—semua hadir untuk merayakan warisan budaya dalam gaya yang kekinian.