Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Milenial Lewat Pelatihan PKW di LKP Sumber Hayati

Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Milenial Lewat Pelatihan PKW di LKP Sumber Hayati Kepahiang

Generasi milenial kini berada di garis depan perubahan, tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pelaku dalam menciptakan peluang usaha. Melihat potensi besar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) menggandeng LKP Sumber Hayati untuk menyelenggarakan pelatihan kejuruan tata busana bagi pemuda-pemudi di Kepahiang.

Kegiatan pelatihan ini secara resmi dibuka pada Kamis, 24 Juni 2021, bersamaan dengan program PKW LKP HP3KI untuk kejuruan desain grafis. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Bappeda Bapak Najamudin, perwakilan dari Kopi Kepahiang, serta Bidang PAUD DIKMAS. Pembukaan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang, Dr. Hartono, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menanamkan jiwa wirausaha sejak dini dan mendorong peserta untuk mengasah soft skill serta memberikan pelayanan prima agar bisa mempertahankan pelanggan di tengah kompetisi usaha yang kian ketat.

Antusiasme peserta sangat tinggi. Dari proses seleksi yang melibatkan tes tertulis dan wawancara, terpilihlah 15 peserta yang serius ingin belajar menjahit, terdiri dari 10 wanita dan 5 pria. Mereka adalah perwakilan generasi muda yang siap dilatih agar memiliki keterampilan praktis sekaligus mental kewirausahaan yang kuat.

Mengapa karakter kewirausahaan begitu penting bagi generasi milenial? Karena di era globalisasi yang kompetitif ini, menciptakan lapangan kerja dianggap lebih mulia daripada sekadar mencari pekerjaan. Ditambah dengan derasnya arus pekerja asing yang masuk ke Indonesia, para milenial dituntut untuk tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, tapi juga menjadi pelaku perubahan dengan inovasi dan karya.

Materi pelatihan karakter kewirausahaan dibawakan oleh Yogi Sumantri, Chief Station Officer di Rumah BUMN Kepahiang. Dalam penyampaiannya, ia menekankan bahwa sikap mental yang malas, mudah menyerah, serta penggunaan gawai untuk hal negatif harus digantikan dengan semangat gigih, disiplin, dan komitmen yang tinggi. “Satu tindakan lebih baik daripada seribu mimpi tanpa aksi,” tegasnya, mengajak peserta untuk berani mengambil langkah nyata.

Mari ikuti perjalanan Peuy Batik dalam berita ini. Temukan cerita inspiratif di balik karya-karya batik kami. Klik tautan untuk pengalaman berita yang memukau! Selamat menikmati!

Pandemi COVID-19 telah merubah cara dunia bekerja. Teknologi kini menjadi alat utama dalam berbagai sektor kehidupan. Karena itu, para milenial perlu terus belajar dan menyesuaikan diri agar tidak tertinggal. Dengan pelatihan ini, diharapkan lahir wirausaha-wirausaha baru dari Kepahiang yang tak hanya terampil, tapi juga siap bersaing secara mental dan karakter.

Program PKW ini bukan hanya tentang keterampilan menjahit, tetapi juga pembentukan karakter dan pola pikir wirausaha. Kolaborasi antara LKP Sumber Hayati, pemerintah daerah, dan Rumah BUMN menunjukkan sinergi nyata dalam upaya menyiapkan generasi masa depan yang mandiri dan berdaya saing.

Mari kita dukung bersama perjalanan LKP Sumber Hayati dalam membentuk wirausaha muda kreatif yang membawa semangat perubahan melalui produk lokal, seperti Batik Khas Bengkulu. Inilah saatnya generasi milenial Kepahiang menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya.